Dahlan Amien's

Belajar Menjadi Penulis

Hujan

Leave a Comment
Masih seperti biasa, malam-malam penuh dengan petualangan. meski kaki tak beranjak dari pijakan. tapi otak yang terus berfikir seakan jiwa pergi menjauh tinggalkan jasad. mencari suatu literasi baru yang dapat dijadikan argumen dalam berfikir. entah apa yang ingin kutulis malam ini . pastinya hanya sebuah sajak abadi yang ingin kusimpan. meski semua orang malam ini menutup jasad  dengan selimut kehangatan mereka. ataupun mereka yang gila akan dunia sedang bercumbu mesra di pojokan-pojokan rumah ataupun taman-taman malam yang remang. aku hanya bisa duduk disini sambil meratap pandangan depanku. bersam kawanku yang senang dunianya sendiri. akupun begitu sepertinya. seakan aku seorang egois yang hanya memandang sebongkah perkakas ini dan menulisakan semuanya. masih belajar  untuk membuat sesuatu yang mungkin saat ini sangat kusukai, dan juuga kuharap kesukaanku bukan hany sampai malam ini saja . tapi dapat bertahan sampai jiwa ku hijrah dari tempat singgah sementaranya saat ini. serasa senang sekali jika aku bisa menuliskan semua yang kupikirkan . mebuatku merasa lega tanpa beban pikiran. akutak butuh teman curhat. aku tak butuh psikolog yang selalu menasehati. aku juga tak butuh guru pembing konseling seraya waktu SMA yang dia selalu kukejar tanpa henti lanyaknya kukejar tukang eskrim waktu kecil. hany dengan menuliskan semuanya membuatku bebas tanpa beban. dan juga membiasakan jemariku dengan mudahnya menari-nari tanpa lelah. entahlah apa yang inginm kutulis lagi. yang pasti aku akan meneruskan semua ini tanpa henti.

Autos
Wifi Pharmachy / 2-20-2017 
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar